Buat kamu yang berprofesi sebagai desainer UI UX, wajib tahu cara memilih font untuk website berikut ini.
Tipografi merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah desain untuk melengkapi konten.
Dari sekian banyaknya font yang tersedia secara online, banyak desainer yang kadang bingung memilih mana font yang paling tepat untuk desain website.
Dengan membaca penjelasan di bawah ini, kamu bisa tahu cara memilih font untuk website secara efektif, dikutip dari Xd.adobe.com.
Cara Memilih Font untuk Website – Freepik
Cara memilih font untuk website
1. Keterbacaan dan kemampuan pemindaian
Beberapa font lebih mudah dibaca daripada yang lain. Kontras warna, spasi karakter, tracking, dan leading juga merupakan hal yang perlu dipertimbangkan saat mengevaluasi keterbacaan.
Demi mendapatkan font terbaik, sebaiknya kamu menghindari memakai semua teks huruf besar atau font script. Hal tersebut bisa menyebabkan mata audiens tegang.
Ingat pula bahwa umumnya ukuran font paling baik untuk sebuah situs website adalah 14 hingga 16 point (pt).
2. Hirarki informasi
Font yang lebih besar harus berada di atas halaman web sebagai heading 1 (H1), sebab lebih dominan.
Kemudian, untuk heading 2 (H2) dipakai untuk menuliskan teks yang ukuran font-nya lebih kecil. Itu berlaku untuk H3, H4, dan seterusnya.
Hierarki ini menunjukkan kepada pembaca soal informasi apa yang harus mereka fokuskan dan teks mana yang mendukungnya.
Cara Memilih Font untuk Website – Freepik
3. Kesederhanaan
Pertahankan desain kamu tetap sederhana. Caranya adalah memilih maksimal dua font, termasuk satu font Sans Serif dan satu font Serif.
Tidak perlu menggabungkan lebih dari satu dari masing-masing. Jika memang butuh font ketiga baiknya pikirkan juga fungsinya apakah penting atau tidak.
Misalnya, adalah kamu bisa menambahkan font ketiga, yakni font script untuk menuliskan kutipan kalimat.
4. Suasana konten
Pilihlah font buat website berdasarkan suasana konten atau mood yang ingin kamu sampaikan kepada audiens.
Font Serif itu bisa dijadikan simbol klasik, sesuatu yang formal dan elegan. Sedangkan font Sans Serif cenderung lebih modern, minimalis, dan bersahabat.
Suasana konten bisa juga didukung dengan gaya desain website untuk menonjolkannya, jadi bukan hanya terbatas pada pemilihan font.
Penting untuk dicatat bahwa psikologi desain lazim dalam tipografi, karena memainkan peran dalam membangun suasana konten yang ingin kamu sampaikan.
Misalnya, psikologi font modern memberi tahu kita bahwa banyak font Sans Serif kontemporer disampaikan secara lugas, dapat dipercaya, berfokus pada teknologi, canggih, dan inovatif.
Itulah empat tips yang Sekolah Desain bisa sampaikan terkait cara memilih font untuk website yang paling bagus.
コメント