Berbicara soal tren Art Deco, sebenarnya bagaimana sih sejarah dan ciri khas Art Deco, berikut penjelasannya.
Dalam dunia arsitektur style atau gaya Art Deco sering kali dipilih oleh para arsitek untuk membuat desain bangunan.
Selain digemari oleh para arsitek, Art Deco juga cukup populer dikalangan para desainer grafis.
Sejarah dan Ciri Khas Art Deco – Freepik
Sejarah Art Deco
Istilah Art Deco diambil dari nama pameran di Paris, Prancis bertajuk Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes (International Exhibition of Modern Decorative and Industrial Arts) yang digelar pada 1920.
Pasa masa tersebut para seniman Prancis yang terkenal dan dihormati akan mengikuti pameran tersebut.
Ada banyak seniman dari berbagai bidang yang ikut serta, mulai dari pembuat perhiasan, seniman grafis, pelukis, arsitek, dan perancang busana.
Karya yang dipamerkan itu punya kesamaan, yakni tidak hanya fungsional tapi juga punya desain yang dekoratif.
Istilah Art Deco sempat menghilang, tapi muncuk kembali lewat artikel karya arsitek Le Corbusier berjudul 1925: Arts Déco’ pada 1966.
Sempat muncul juga pada pameran retrospektif berjudul Les années ’25: ArtDeco / Bauhaus / Stijl / Esprit Nouveau.
Namun, Art Deco benar-benar didefinisikan sebagai sebuah gaya desain setelah penulis bernama Bevis Hillier menerbitkan bukunya berjudul Art Deco of the 20s and 30s pada 1968.
Intinya, Art Deco adalah interpretasi modern dari gerakan seni yang mendahuluinya, yakni Art Nouveau.
Art Nouveau sendiri ciri khasnya dipenuhi elemen garis halus, elemen dekoratif yang meliuk seperti tumbuhan, tokoh feminin, gelombang, bentuk geometris dan pemakaian warna yang meriah.
Contoh gaya Art Nouveau
Sejarah dan Ciri Khas Art Deco – Freepik
Ciri khas Art Deco
Berbicara soal ciri khas Art Deco itu tak jauh-jauh dari style Art Nouveau, tetapi terkesan lebih modern dan simpel.
Gaya Art Deco meliputi bentuk geometris, kaca krom, kain dan cermin mengkilap, gambar bergaya pesawat terbang, mobil, kapal pesiar dan gedung pencakar langit.
Motif alam seperti kerang, matahari terbit, dan bunga juga dipakai untuk mewakili keanggunan, kemewahan, dan fungsionalitas.
Desainer paling berpengaruh pada periode Art Deco adalah A.M Cassandre. Poster yang dia buat membantu orang-orang menentukan tampilan Art Deco dan ilustrasinya secara keseluruhannya juga sangat geometris.
Cassandre percaya pada integrasi kata dan gambar dan proses ini merupakan kontribusi penting untuk desain grafis.
Sejarah dan Ciri Khas Art Deco – Freepik
Cassandre mendefinisikan poster sebagai alat komunikasi antara penjual dan publik, seperti telegraf.
Sayangnya gaya Art Deco perlahan mulai kehilangan dukungannya di Barat ketika mulai diproduksi secara massal.
Hal itu terjadi karena gaya tersebut dianggap mencolok dan memberikan kesan kemewahan yang palsu. Gaya tersebut akhirnya diakhiri dengan langkah-langkah penghematan pada masa Perang Dunia II. Lalu, ada kebangkitan kembali minat pada gaya Art Deco selama tahun 1960-an dan selama tahun 1980-an.
Sampai saat ini pun masih ada desainer maupun arsitek yang memilih gaya Art Deco untuk membuat karyanya.
Begitulah sejarah dan ciri khas Art Deco dalam dunia desain. Ada banyak keunikan dan keanggunan yang bisa kamu jadikan inspirasi.
Comments